Welcome

Selamat menikmati blog seadanya

Jumat, 13 Maret 2015

Contoh Angket

1. Pernahkah anda menonton sinetron? a. Ya b. Tidak 2. Berapa lama anda menonton sinetron? a. 1 jam b. 2 jam c. 3 jam d. ........ 3. Berapa jam waktu yang anda gunakan untuk belajar? a. 1 jam b. 2 jam c. 3 jam d. ........ 4. Apa nilai anda berubah setelah menonton sinetron? a. Berubah b. Tetap 5. Apa sinetron dapat mempengaruhi dan mengubah pola pikir anda? a. Ya b. Tidak 6. Dampak negatif apakah yang paling anda rasakan dari nonton sinetron? a. Sifat meniru b. Malas belajar c. Melawan orang tua d. Tidak ada 7. Dampak positif apakah yang paling anda rasakan dari nonton sinetron? a. Untuk hiburan b. Sumber informasi dan inspirasi c. Tidak ada

Budidaya Lele (Tugas Ospek Brawijaya)

1. Judul Usaha : “Budidaya Lele” 2. Latar Belakang : Lele merupakan makanan yang digemari di Indonesia. Dagingnya memiliki cita rasa yang khas. Maka dari itu budidaya lele sangat menjanjikan, khususnya di Malang. Kita juga tidak perlu bingung mencari ‘pasar’ karena orang Malang sendiri sangat hobi mengkonsumsi olahan lele. Biaya budidaya yang murah serta perawatan yang tidak susah juga menjadi nilai tambah dalam budidaya ikan jenis ini. Kebetulan ada lahan kosong yang cukup luas yang bisa diberdayakan untuk budidaya lele. Jadi, tidak ada salahnya untuk dicoba. 3. Tujuan dan Manfaat Usaha : • Tujuan : - Meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar - Mengajak masyarakat untuk lebih kreatif dalam berbisnis - Belajar mengelolah perusahaan - Memenuhi permintaan ikan lele • Manfaat : - Penghasilan masyarakat meningkat - Masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memanfaatkan kesempatan dan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka - Memiliki pengalaman dalam mengatur perusahaan - Terpenuhinya permintaan ikan lele di pasaran 4. Deskripsi Usaha : Kita mencari penyuplai bibit lele yang bisa memenuhi permintaan kita. Setelah dapat penyuplai yang tepat, kita bisa menjadikannya langganan dan kita menjadi customer tetapnya. Jadi, kita hanya membesarkan bibit lele tersebut (sampai kira-kira sekilo isi 6 ekor) dan menjualnya di pasaran dan jikalau sudah siap, kita bisa membuat bibit sendiri. 5. Proses Usaha : • Alat dan Bahan yang dibutuhkan : - 4 Kolam ikan ( masing-masing 4x4 meter dengan kedalaman 1 meter ) - Bibit lele - Pakan ikan - Jaring ikan • Sarana Pendukung : - Penjaga kolam - Mobil pick up • Cara budidaya : - Beli benih/bibit lele ( ukuran 56 mm seekor) - Lepaskan di kolam - Beri makan setiap hari, waktu pembesaran kira-kira 35 hari - Siap untuk dipasarkan 6. Biaya : • Pengeluaran pertama : - Bibit lele 200 ekor (@ Rp 210,-)  Rp. 42.000,- - Kolam ikan dan lain-lain  Rp 2.000.000,- - Pakan ikan 1 karung  Rp. 200.000,- ~ Total Pengeluaran = Rp. 2.242.000,- • Pengeluaran kedua - Bibit lele 200 ekor (@ Rp 210,-)  Rp. 42.000,- - Pakan ikan 1 karung  Rp. 200.000,- ~Total pengeluaran = Rp. 242.000,- Jumlah pengeluaran pertama dan kedua = Rp. 2.484.000,- • Pendapatan Pembesaran pertama - Lele yang bisa dipanen + 75 kg lele  Rp. 1.275.000,- Pembesaran kedua - Lele yang bisa dipanen + 75 kg lele  Rp. 1.275.000,- ~ Total Pendapatan = Rp. 2.550.000,- Profit = (Rp. 2.550.000,-) – (Rp. 2.484.000,-) = Rp 76.000,- (modal kembali dalam pembesaran kedua)

Tugas Ospek Brawijaya

AKU dan BANGSAKU Waktu berlalu begitu cepat. Dunia terus berputar. Zaman sudah berubah. Selalu terjadi perubahan di semua aspek kehidupan, mulai dari hal yang sederhana sampai yang kompleks. Indonesia juga tak terlepas dari perubahan tatanan hidup. Hal yang paling mencolok adalah kehidupan remajanya. Kita tak bisa lagi menyamakan pemuda Indonesia yang dulu dengan yang sekarang. Remaja sekarang hidup serba mudah dan modern, semua ada dan gampang untuk didapatkan. Itu semua mempengaruhi gaya hidup dan tingkah laku muda-mudi pada umumnya. Perubahan gaya hidup dan tingkah laku muda-mudi menimbulkan dampak positif dan negatif di dalam kehidupan bermasyarakat. Bahkan, perubahan ini akan mempengaruhi masa depan bangsa kita tercinta. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena masa depan Indonesia ada di tangan kita semua, para mahasiswa penerus bangsa. Tak bisa kita pungkiri bahwa Indonesia masih tertinggal oleh negara-negara di dunia bahkan di Asia, khususnya oleh negara-negara Asia Timur. Para pemimpin di Indonesia belum memiliki mental layaknya seorang ‘pemimpin’. Korupsi dan pungli terjadi di semua tingkat daerah, di kementrian, bahkan wakil rakyat kita yang ada di Senayan merupakan sarang korupsi dan pungli yang sangat terstruktur dari ‘atas sampai bawah’. Mereka seharusnya memberikan contoh dan teladan yang baik bagi rakyatnya. Terlepas dari itu semua, kita sebagai mahasiswa harus bisa mengkritisi dan mengawasi jalannya pemerintahan. Kita juga sudah harus belajar menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana. Banyak cara bagi kita untuk bisa menyalurkan aspirasi. Maka mangat dan sedari itu kita harus menunjukkan rasa tanggung jawab kita sebagi penerus bangsa, contohnya: sekolah dengan penuh semangat dan serius agar kelak bisa menjadi lulusan-lulusan yang handal di bidangnya masing-masing dan akhirnya bisa memajukan negara kita tercinta ini. Kita juga harus membangkitkan semangat nasionalisme di dalam diri kita masing-masing mulai dari sekarang. Semua orang pasti ingin menjadi seorang pemimpin, tak terkecuali saya. Pemimpin tidak harus kepala pemerintahan, bisa juga pemimpin di perusahaan, institusi, organisasai, atau bahkan pemimpin dalam rumah tangga. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa mengayomi, mengatur, serta membawa bawahannya menuju ke kehidupan yang lebih baik. Menjadi seorang pemimpin tidaklah gampang. Pemimpin memiliki tanggung jawab dan tugas yang berat. Pemimpin harus memberikan teladan dan motivasi kepada yang dipimpinnya. Banyak pemimpin zaman sekarang yang hanya indah di janji-janjinya, sedangkan dalam pelaksanaannya nihil. Pemimpin harus mengerti permasalahan yang sedang dialami ‘bawahannya’. Dimulai dari hal yang paling sederhana. Pokoknya semua yang seorang pemimpin lakukan hanya untuk kepentingan orang yang dipimpinnya. Dewasa ini, masyarakat hidup di tengah lingkungan yang modern, meskipun masih ada orang yang hidup serba kekurangan dan penuh keterbatasan. Zaman sudah berubah. Narkoba, seks bebas, pornografi, miras sudah menjadi hal biasa di kalangan masyarakat Indonesia. Norma-norma agama dan sopan santun sudah mulai dilupakan. Ini semua diakibatkan oleh globalisasi yang tidak di sertai dengan benteng agama dan norma luhur bangsa Indonesia. Mahasiswa harus terlibat aktif dalam menanggulangi hal-hal tersebut. Masyarakat Indonesia dahulu juga dikenal dengan masyarakat yang rukun dan selalu mengutamakan asas gotong royong, sangat berbanding terbalik dengan saat ini. Masyarakat Indonesia, khususnya di perkotaan, saat ini sangat individualis dan tertutup satu dengan yang lainnya. Kita sebagai mahasiswa tentu bisa mengubah hal ini dengan cara selalu aktif terlibat dalam organisasi serta selalu mengutamakan semangat gotong royong dalam segala aspek kehidupan. Dengan melakukan hal yang tersebut, niscaya kita bisa mengikis sifat individual serta mengembalikan semangat gotong royong dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ubahlah dunia dimulai dari diri kita sendiri. Moral dan mental para pemimpin bangsa ini tidak menunjukkan bagaimana pemimpin itu seharusnya. Para pemimpin, dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat yang terendah, hanya memikirkan isi perut dan isi dompet semata. Tidak cuma itu, korupsi dan pungli merajalela, di Kementrian, di Senayan, di BUMN, bahkan di kantor kelurahan pun terjadi korupsi dan pungli. Semua tergantung pemimpinnya. Jika atasannya tegas dan jujur, niscaya bawahannya pun bersih dan jujur. Tapi kenyataannya di Indonesia, atasan dan bawahan bekerjasama dalam memasukkan uang rakyat ke kantong mereka masing-masing. Meskipun masih banyak pemimpin yang melaksanakan amanah dari rakyatnya dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. Wakil rakyat kita juga tidak kalah menyedihkannya. Banyak orang yang tidak berkualitas dan memiliki motivasi yang salah bisa mendapatkan kursi di Senayan. Politik uang merajalela. Masyarakat seharusnya tidak memilih calon pemimpin yang memberikan uang untuk memilih mereka. Kita sebagai mahasiswa harus bisa kritis dan mengawasi jalannya pemerintahan, selagi kita belajar menjadi pemimpin yang berkualitas. Sekarang kita sudah memiliki presiden baru, semoga presiden yang baru ini bisa memperbaiki tatanan pemerintahan yang sudah rusak dan membawa bangsa ini menuju masa keemasannya. Tentu tidak bisa sendirian, pemerintah juga membutuhkan bantuan rakyatnya, kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat, maka dari itu kita harus mengubah cara hidup kita yang salah menjadi baik dan berguna bagi bangsa dan orang di sekitar kita. Ubahlah dunia dimulai dari dirimu sendiri.

Kamis, 12 Maret 2015

Karya Tulis Ilmiah

KARYA TULIS AVAVES “AUTHOMATIC VIDEO AND VOICE TRANSLATOR” Disusunoleh: Hanif Prasetyo Maulidina 145150207111134 Dwi Qunita PutriA P 145150207111121 VinaMeilia 145150201111159 Kemas Aji Riswanda 145150200111128 Kalbuadi Joyoputro 145150200111028 Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2014 Daftar Isi KARYA TULIS 1 Daftar Isi 2 BAB 1 3 1.1 Latar Belakang 3 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan 3 1.4 Manfaat 3 BAB 2 4 2.1 Sasaran 4 2.2 Gambaran Sistem 4 2.2.1 Fitur 4 2.2.2 Alur Sistem 4 2.2.3 User Interface 4 BAB 3 5 3.1 Potensi Sistem 5 3.2 Kesimpulan 5 Biografi Kelompok 6 Form Penilaian 7   BAB 1 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini harusnya para pemimpin negara atau orang – orang penting disetiap negara, tidak perlu bersusah payah untuk menghadiri suatu pertemuan di negara lain. Karena itu akan membuat pengeluaran dana yang cukup besar dan waktu yang terbuang juga cukup banyak hanya untuk melakukan perjalanan. Lalu apa solusi dari masalah tersebut? Kami mempunyai ide untuk membuat suatu aplikasi yang dapat mempermudah para pemimpin negara atau orang-orang penting negara, supaya tidak perlu bersusah payah untuk pergi ke negara-negara hanya untuk menghadiri pertemuan – pertemuan tersebut. Aplikasi seperti ini memang sudah tidak asing lagi didengar oleh telinga kita, aplikasi ini fungsinya hampir sama halnya dengan apliksi skype, tetapi kami memodifikasi dengan menambahkan fitur – fitur tambahan berupa voice translator agar mempermudah para pendengar untuk memahami pembicaraan tersebut. Karena aplikasi ini dipergunakan secara luas didunia internasional. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara membuat program AVAVES? 2. Bagaimana cara penerapan program AVAVES? 3. Bagaimana cara mempermudah komunikasi antar negara? 1.3 Tujuan Dengan melihat pengeluaran negara yang hampir banyak di gunakan untu membiayai transportasi para petinggi negara maka, maka tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan program AVAVES itu sendiri yang selanjutnya dapat dirinci sebagai berikut : 1. Mengetahui cara membuat program AVAVES 2. Mengetahui cara penerapan prgram AVAVES 3. Mengetahu cara mempermudah komunikasi antar negara melalui program AVAVES 1.4 Manfaat Untuk memperlancar komunikasi antar negara tanpa harus bertatap muka. Dan dana yang seharusnya digunakan unuk membayar transportasi ke negara lain bisa di gunakan untuk keperluan lainnya.  BAB 2 2.1 Sasaran Teknologi ini diciptakan dengan tujuan untuk lebih mempermudah konsumen dalam hal berkomunikasi. Sasaran yang diharapkan adalah orang orang yang sering menghadiri pertemuan di luar kota maupun luar negeri. Konsumen akan bisa lebih menghemat waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk hanya sekedar melakukan perjalanan bisnis. Untuk Indonesia, hal ini mungkin juga dapat berpengaruh karena dapat mengurangi anggaran negara untuk para pejabat negara yang akan melakukan perjalanan bisnis hanya untuk menghadiri sebuah pertemuan. Sehingga Indonesia juga mampu bersaing dengan negara – negara lain di Asia dalam menghadapi AEC yang direncanakan pada tahun 2015. 2.2 GambaranSistem Sistem dari aplikasi ini hampir sama dengan aplikasi video call skype. Yang membedakan adalah terdapat penambahan fitur voice translator agar mempermudah user berkomunikasi dengan user lain. Jadi, ketika user berbicara maka aplikasi ini akan otomatis menerjemahkan kedalam bahasa yang dipilih oleh user. Dengan cara sign up, user mendapatkan sebuah nomor yang terdiri 5 digit dari server yang mana nomor itu akan digunakan sebagai alamat. Ketika hendak menghubungkan dengan orang yang dituju, user hanya memasukkan nomor dan menekan tombol start kemudian akan terhubung dengan alamat tujuan. Sebelum program dibuat, berbagai macam bahasa disimpan disebuah database. Untuk versi awal bahasa yang tersedia hanya bahasa inggris dan indonesia saja. Pengembangan dilakukan jika versi awal sudah sukses dipasaran. 2.2.1 Fitur Pada program ini terdapat fitu-fitur yang mendukung seperti : 1. Video Call 2. Voice translator 2.2.2 AlurSistem 2.2.3 User Interface TAMPILAN BERANDA TAMPILAN MENU BAHASA BAB 3 3.1 PotensiSistem Aplikasi ini sebenarnya tidak hanya bisa digunakan untuk orang – orang yang hendak menghadiri rapat. Tapi bisa juga digunakan untuk pelajar atau mahasiswa untuk menunjang studi mereka, seperti pembelajaran jarak jauh. Bisa juga digunakan untuk sekedar ber-sosial media. Aplikasi ini memudahkan jika ada orang yang ingin berkomunikasi dengan orang asing. 3.2 Kesimpulan Aplikasi ini diharapkan dapat membantu Indonesia dalam menghadapai krisis moneter dan juga dalam menyambut Asian Economic Community pada tahun 2015. Nama: 1. Hanif Prasetyo Maulidina (145150207111134) 2. DwiQunitaPutriA P (145150207111121) 3. VinaMeilia (145150201111159) 4. KemasAjiRiswanda (145150200111128) 5. KalbuadiJoyoputro (145150200111028) Transparansi Nilai A. Penyusunan Proposal - Progres 1 : - Progres 2 : - Progres 3 : ____________________+ Jumlah : Rata – Rata : B. PenyajianPresentasi - Juri 1 : - Juri 2 : ____________________ + Jumlah : Rata – Rata : NO KRITERIA NILAI 1. Proposal (x35%) 2. Presentasi (x65%) JUMLAH

Selasa, 10 Maret 2015

PERAN SERTA WARGA NEGARA DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA

Partisipasi Politik Warga Negara Partisipasi Politik dapat diartikan sebagai penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya mendorong individu tersebut berperan serta dalam pencapaian tujan oganisasi, serta ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama. a. Bentuk-Bentuk Partisipasi politik Bentuk- bentuk partisipasi politik menurut Almond Dalam hal partisipasi politik Rousseau menyatakan bahwa hanya melalui partisipasi seluruh warga Negara dalam kehidupan politik secara langsung dan berkelanjutan, Negara dapat terikat kedalam tujuan kebaikan sebagai kehendak bersama. Berbagai bentuk partisipasi politik 1) Terbentuknya organisasi-organisasi politik maupun organisasi masyarakat sebagai bagian dari kegiatan sosial, sekaligus sebagai penyalur aspirasi rakyat yang ikut menentukan kebijakan Negara 2) Lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai kontrol social maupun pemberi input terhadap kebijakan pemerintah. 3) Pelaksanaan pemilu yang memberi kesempatan kepada warga Negara untuk dipilih atau memilih, misalnya: berkampanye, menjadi pemilih aktif, menjadi anggota perwakilan rakyat, menjadi calon presiden yang dipilih lansung, dan sebagainya. 4) Munculnya kelompok-kelompok kontemporer yang memberi warna pada system input dan output kepada pemerintah, misalnya: melalui unjuk rasa, petisi, protes, demonstrasi dan sebagainya. Ditingkat individu, secara lebih spesifik Milbrath M.L. Goel mengidentifikasikan tujuh bentuk partisipasi politik individual: No Bentuk Aspirasi Uraian/Keterangan 1 Aphatetic Inactives Tidak beraktifitas dan parsitipatif, tidak pernah memilih. 2 Passive Supporters Memilih secara regular/teratur, menghadiri parade patriotic, membayar seluruh pajak, “mencintai Negara” 3 Contact Specialist Penjabat penghubung lokal(daerah), profinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu 4 Communicators Mengikuti infomasi-informasi politik, terlibat dengan diskusi-diskusi, melalui surat pada editor surat kabar, mengirim pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin-pemimpin partai politik 5 Party and Campaign Workers Bekerja untuk partai politik atau kandidat, meyakinkan orang lain tentang memilih, menhadiri pertemuan-pertemuan, menyumbang uang pada partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung partai politik, dipilih menjadi kandidat partai politik 6 Community Activist Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalah-masalah lokal, membentuk kelompok untuk menangani problem-problem lokal, keanggotaan aktif dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan, melakukan kontak terhadap penjabat-penjabat berkenaan dengan isu-isu sosial 7 Protesters Bergabung dengan demonstrasi-demonstrasi public di jalanan, melakukan kerusuhan bila perlu, melakukan protes keras apabila pemerintah melakukan kesalahan, menghadapi pertemuan-pertemuan protes, menolak mematuhi aturan b. Tingkatan Partisipasi Politik Menurut Hungtingtion dan Nelson, ada dua tingkat partisipasi politik. Pertama, dilihat dari ruang lingkup atau proporsi dari suatu kategori warga Negara yang melibatkan diri dalam kegiatan partisipasi politik. Kedua, intensitas atau ukuran, lamanya, dan dan arti penting kegiatan khusus itu bagi partai politik. • Tingkat Pengamat Pada tingkat pengamat, seperti menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, menjadi anggota kelompok kepentingan, mendiskusikan masalah politik, perhatian pada perkembangan politik, dan usaha meyakinkan orang lain, merupakan contoh-contoh yang bamnyak dilakukan warga Negara, artinya proporsi atau lingkup orang yang terlibat di dalamnya tinggi. • Tingkat Aktifitas Tingkatan partisaipasi politik ini disampaikan sebagai berikut: a. Menduduki jabatan politik atau administrative b. Mencari jabatan politik atau administrative c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (quasi-political) f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-political) g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat dalam bidang politik i. Voting (pemberian suara) 2. Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik a. Pendidikan politik Menurut Ramdlon Naning pendidikan politik adalah usaha untuk memasyarakatkan politik, dalam arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat, meningkatkan kesadaran setiap warga Negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. b. Kesadaran Politik Menurut Drs.M. Taopan kesadaran politik adalah suatu proses batin yang menampakkan keinsafan setiap warga Negara akan urgensi urusan kewarganegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kebalikan dari partisipasi politik adalah sikap apatis. Seseorang dinamakan apatis jika dia tidak mau ikut serta dalam berbagai kegiatan politik kenegaraan diberbagai bidang kehidupan. c. Sosialisasi politik Ada dua alasan yang melatarbelakangi sehingga sosialisasi politik menjadi kajian tersendiri dalam politik kenegaraan Pertama: Sosialisasi politik dapat berfungsi untuk memelihara suatu system, yaitu agar stabilitas berjalan dengan baik dan positif. Kedua: Sosialasasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan system politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap kultur politik orang dewasa, dan pelaksanaannya di masa mendatang mengenai system politik. Sosialisasi Politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik. Alat yang dapat dijadikan sebagai perantara dalam sosialisasi politik, antara lain: 1) Keluarga (family) Yaitu wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif 2) Sekolah Melalui pelajaran civies education (pendidikan Kewarganegaraan), siswa dan guru saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu. 3) Partai Politik Salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat memainkan peran sebagai agen sosialisai politik