Welcome

Selamat menikmati blog seadanya

Selasa, 10 Maret 2015

PERAN SERTA WARGA NEGARA DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA

Partisipasi Politik Warga Negara Partisipasi Politik dapat diartikan sebagai penentuan sikap dan keterlibatan hasrat setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya mendorong individu tersebut berperan serta dalam pencapaian tujan oganisasi, serta ambil bagian dalam setiap pertanggungjawaban bersama. a. Bentuk-Bentuk Partisipasi politik Bentuk- bentuk partisipasi politik menurut Almond Dalam hal partisipasi politik Rousseau menyatakan bahwa hanya melalui partisipasi seluruh warga Negara dalam kehidupan politik secara langsung dan berkelanjutan, Negara dapat terikat kedalam tujuan kebaikan sebagai kehendak bersama. Berbagai bentuk partisipasi politik 1) Terbentuknya organisasi-organisasi politik maupun organisasi masyarakat sebagai bagian dari kegiatan sosial, sekaligus sebagai penyalur aspirasi rakyat yang ikut menentukan kebijakan Negara 2) Lahirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai kontrol social maupun pemberi input terhadap kebijakan pemerintah. 3) Pelaksanaan pemilu yang memberi kesempatan kepada warga Negara untuk dipilih atau memilih, misalnya: berkampanye, menjadi pemilih aktif, menjadi anggota perwakilan rakyat, menjadi calon presiden yang dipilih lansung, dan sebagainya. 4) Munculnya kelompok-kelompok kontemporer yang memberi warna pada system input dan output kepada pemerintah, misalnya: melalui unjuk rasa, petisi, protes, demonstrasi dan sebagainya. Ditingkat individu, secara lebih spesifik Milbrath M.L. Goel mengidentifikasikan tujuh bentuk partisipasi politik individual: No Bentuk Aspirasi Uraian/Keterangan 1 Aphatetic Inactives Tidak beraktifitas dan parsitipatif, tidak pernah memilih. 2 Passive Supporters Memilih secara regular/teratur, menghadiri parade patriotic, membayar seluruh pajak, “mencintai Negara” 3 Contact Specialist Penjabat penghubung lokal(daerah), profinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu 4 Communicators Mengikuti infomasi-informasi politik, terlibat dengan diskusi-diskusi, melalui surat pada editor surat kabar, mengirim pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin-pemimpin partai politik 5 Party and Campaign Workers Bekerja untuk partai politik atau kandidat, meyakinkan orang lain tentang memilih, menhadiri pertemuan-pertemuan, menyumbang uang pada partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung partai politik, dipilih menjadi kandidat partai politik 6 Community Activist Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalah-masalah lokal, membentuk kelompok untuk menangani problem-problem lokal, keanggotaan aktif dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan, melakukan kontak terhadap penjabat-penjabat berkenaan dengan isu-isu sosial 7 Protesters Bergabung dengan demonstrasi-demonstrasi public di jalanan, melakukan kerusuhan bila perlu, melakukan protes keras apabila pemerintah melakukan kesalahan, menghadapi pertemuan-pertemuan protes, menolak mematuhi aturan b. Tingkatan Partisipasi Politik Menurut Hungtingtion dan Nelson, ada dua tingkat partisipasi politik. Pertama, dilihat dari ruang lingkup atau proporsi dari suatu kategori warga Negara yang melibatkan diri dalam kegiatan partisipasi politik. Kedua, intensitas atau ukuran, lamanya, dan dan arti penting kegiatan khusus itu bagi partai politik. • Tingkat Pengamat Pada tingkat pengamat, seperti menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, menjadi anggota kelompok kepentingan, mendiskusikan masalah politik, perhatian pada perkembangan politik, dan usaha meyakinkan orang lain, merupakan contoh-contoh yang bamnyak dilakukan warga Negara, artinya proporsi atau lingkup orang yang terlibat di dalamnya tinggi. • Tingkat Aktifitas Tingkatan partisaipasi politik ini disampaikan sebagai berikut: a. Menduduki jabatan politik atau administrative b. Mencari jabatan politik atau administrative c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (quasi-political) f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-political) g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat dalam bidang politik i. Voting (pemberian suara) 2. Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik a. Pendidikan politik Menurut Ramdlon Naning pendidikan politik adalah usaha untuk memasyarakatkan politik, dalam arti mencerdaskan kehidupan politik rakyat, meningkatkan kesadaran setiap warga Negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. b. Kesadaran Politik Menurut Drs.M. Taopan kesadaran politik adalah suatu proses batin yang menampakkan keinsafan setiap warga Negara akan urgensi urusan kewarganegaraan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kebalikan dari partisipasi politik adalah sikap apatis. Seseorang dinamakan apatis jika dia tidak mau ikut serta dalam berbagai kegiatan politik kenegaraan diberbagai bidang kehidupan. c. Sosialisasi politik Ada dua alasan yang melatarbelakangi sehingga sosialisasi politik menjadi kajian tersendiri dalam politik kenegaraan Pertama: Sosialisasi politik dapat berfungsi untuk memelihara suatu system, yaitu agar stabilitas berjalan dengan baik dan positif. Kedua: Sosialasasi politik ingin menunjukkan relevansinya dengan system politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap kultur politik orang dewasa, dan pelaksanaannya di masa mendatang mengenai system politik. Sosialisasi Politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik. Alat yang dapat dijadikan sebagai perantara dalam sosialisasi politik, antara lain: 1) Keluarga (family) Yaitu wadah penanaman (sosialisasi) nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif 2) Sekolah Melalui pelajaran civies education (pendidikan Kewarganegaraan), siswa dan guru saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu. 3) Partai Politik Salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat memainkan peran sebagai agen sosialisai politik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar